Sahabat, udah pada denger kan berita yang lagi viral akhir-akhir ini tentang anak kecil yang kena penyakit gagal ginjal? Saya sebagai orang tua miris banget liat berita itu.
Saya yakin sahabat yang saat ini juga udah punya buah hati akan sedih melihat anak yang masih balita udah harus cuci darah.
Buat yang udah sering ikut kajian saya, pasti udah sering denger saya menyampaikan salah satu ayat dari Al-qur’an:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)
Sampe kapan pun, setan ini akan terus menjerumuskan manusia ke dalam hal-hal yang ga baik, contoh yang paling pasti dan jarang banget disadari adalah setan akan menjerumuskan kita ke dalam makanan-makanan yang ga halal dan ga tayyib. Cara kerja setan ini juga luar biasa untuk terus menggoda manusia.
Baca Juga: Mengenal Sembelit, Penyebab, dan Cara Pengobatannya
Penyakit Anak Dipengaruhi oleh Godaan Syaithan
Cara kerjanya ini pertama-pertama, setan akan masuk ke pikiran seseorang, menghantarkan manusia kepada bayangan-bayangan perbuatan, dan bayangan-bayangan itu akan membawa kepada keinginan, dan keinginan itu selalu menjadi penyebab terjadinya perbuatan, dan ketika hal ini terus berulang maka ia akan menjadi kebiasaan.
Sederhananya begini, maraknya iklan di televisi/media sosial tentang makanan atau minuman viral, kemudian muncul tuh rasa keinginan kita untuk sekadar mencobanya.
Pertama coba sekali, kok rasanya enak, lanjut lagi hingga berkali-kali dan akhirnya jadi kebiasaan deh beli dan konsumsi makanan viral itu yang sebenernya ga bagus buat kesehatan karena mengandung pengawet, pemanis sintetis, dan MSG yang berlebihan.
Buah hati kita ibarat kertas kosong, madrasah pertama yang akan menjadi teladannya adalah orangtuanya terutama ibunya. Mendidik anak sejatinya dimulai dari diri orangtuanya terlebih dahulu.
Kalau orangtuanya ga tegas dengan dengan makanan yang dimakan anaknya dan ga tegas pada makanan yang dimakan oleh diri sendiri, maka tinggal nunggu aja tuh bom waktu buat hadirnya penyakit-penyakit yang masuk ke dalam tubuh si anak dan ke dalam tubuh orangtuanya sendiri.
Kalau yang jual makanan-makanan viral dan ga mengandung kebaikan di dalamnya, apakah peduli dengan kesehatan orang yang beli makanan yang dijualnya? Tentu aja mereka ga peduli dengan kesehatan orang yang makan. Mau sakit, mau tumbang yang penting bisnis mereka jalan terus dan banyak yang repeat order.
Nah, orang-orang beli lagi karena lidah udah ke-lock dengan rasa-rasa palsu dari bahan sintetik sehingga lidah tak kenal lagi dengan rasa asli pedas, manis, asin dan lainnya.