Sahabat, tentu setiap diri kita menginginkan punya jiwa dan raga yang sehat. Dengan raga yang sehat, kita akan mampu melakukan berbagai aktivitas dan dengan jiwa yang sehat, kita akan merasakan nikmatnya beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan berbuat amal baik lainnya.
Namun kadang jiwa kita mudah terkotori dengan satu hal yaitu berburuk sangka atau bahasa Arabnya dikenal dengan Suudzan.
Fungsi dari agama Islam itu sendiri adalah menjaga jiwa, akal dan emosi kita. Islam yang menjadikan semua itu murni. Rasulullah Shallalahu alaihi Wassalam pun pernah berkata bahwa sebagian besar dusta itu ada pada dugaan. Maka dalam agama Islam juga disebutkan bahwa jangan suka menduga-duga karena itu adalah bagian dari prasangka buruk. Sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wata’ala:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa.” (QS. Al-Hujurat: 12)
Baca Juga: Begini Caranya Memanfaatkan Keberkahan Sebagai Obat
Dampak Buruk Sangka Terhadap Kesehatan Jantung
Lalu apa kaitannya prasangka buruk dengan kesehatan jantung? Jantung adalah organ yang sangat sensitif dan mudah berubah-ubah.
Jantung ini sensitif dengan apabila manusia punya emosi yang berkaitan dengan buruk sangka, curiga, rasa tidak percaya, dan was-was. Jika di dalam diri kita, kita punya perasaan yang demikian, maka hubungannya adalah dengan jantung kita. Semakin besar kita punya prasangka buruk sama orang, maka jantung kita juga akan semakin payah fungsinya nanti.
Dari semua prasangka buruk yang dialami manusia, yang paling berat adalah ketika kita berprasangka buruk sama Allah, meragukan kebaikan yang Allah berikan, bahkan prasangka buruk ketika seorang Hamba mendapat ujian di waktu sehat maupun di waktu sakit.
Jadi buang jauh-jauh prasangka buruk kita sama istri/suami, anak, keluarga, ataupun teman. Positif thinking itu lebih bagus, bikin hati jadinya lebih tentram, kalau hati udah tentram maka Insya Allah tubuh kita akan Allah jaga dari berbagai penyakit berbahaya. Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:
“Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Aku menurut prasangka Hamba-Ku.” (HR. Bukhari & Muslim)