Dahsyatnya Peranan Niat dalam Menjalankan Puasa Ramadhan

Teman-teman, sering denger hadist berikut ini ga? “Segala amal itu bergantung pada niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya…” (HR. Bukhari Muslim).

Saya rasa teman-teman sering denger hadist ini ga hanya satu kali. Hadits tersebut adalah hadits yang pertama kali dikutip oleh Imam Nawawi dalam Hadits Arbain.

Temen-temen tau ga kenapa hadits itu muncul? Sebagian ulama berpendapat bahwa hadits ini muncul karena adanya seorang lelaki yang hijrah dari Mekkah ke Madinah untuk menikahi seorang perempuan bernama Ummu Qais. Dalam hati laki-laki shaleh itu, terbersit niat yang salah. Laki-laki itu berhijrah bukan untuk mendapatkan pahala hijrah melainkan untuk menaklukan hati seorang wanita yaitu Ummu Qais.

Jadi, dari niatlah semua itu dimulai. Segala yang teman-teman kerjakan akan sia-sia bahkan menjadi dosa apabila dari awal niatnya udah ga benar.

Contohnya nih kayak sedekah. Kalau kita sedekah tapi niatnya ingin dipuji orang lain, ingin naik jabatan, udah jelas salah. Sedekah yang bagus adalah sedekah yang diawali niat hanya mengharap ridho Allah. “Terus apa hubungannya niat dengan puasa Ramadhan, Dok?” Nah, kita mau bahas sama-sama nih di artikel kali ini.

Baca Juga: 6 Tuntunan Makan Sahur yang Benar

Hubungan Niat dan Puasa Ramadhan

Temen-temen, kalau kita puasa itu, di dalam tubuh kita terjadi sebuah proses bernama Autolisis dan Autophagi.

Autophagi itu apa? Kalau kita puasa tentu aja kita dalam keadaan lapar. Nah, sel-sel yang ada di dalam tubuh kita ini ikut lapar juga sehingga akan dari situ sel tersebut akan memakan sel lain yang udah rusak atau mati.

Sederhananya, orang yang berpuasa berarti ia sedang membersihkan dirinya sendiri.

Nah, kalau Autolisis itu apa? Autolisis yaitu pembuangan sel-sel yang ga berguna. Jadi selain sel itu memakan sel lain yang rusak, sel juga akan membuang sel-sel yang rusak dan ga diperlukan lagi bagi tubuh.

Kalau orang yang puasa, mereka makan sahur katakanlah jam 4, kemudian tubuhnya mencerna makanan tuh sampai katakanlah jam 12. Setelahnya sampai magrib, sel-sel tubuh kita istirahat, disitulah tubuh melakukan proses Autolisis.

Terus apa hubungannya niat puasa dengan Autolisis ini? Ternyata Autolisis hanya akan aktif apabila kadar glikogen dalam darah berkurang.

Jadi ketika otak menyimpulkan kita sedang lapar, namun kita udah ada niat ga makan alias berpuasa maka Autolisis ini akan terjadi.

Autolisis hanya akan terjadi ketika ada niat di dalam diri kita untuk berpuasa. Karena apa? Saat kita lapar tapi kita lagi ga niat berpuasa, otak langsung tuh meresponnya dengan memerintahkan organ-organ pencernaan untuk bersiap-siap menerima makanan.

Air liur, lambung, usus, dan hati ramai-ramai tuh mengeluarkan enzim untuk beraktivitas. Kalau ga ada makanan yang masuk, ya lambung dan usus sakit. Setelahnya muncul deh tuh sakit maag, radang usus, dan masalah pencernaan lainnya.

Jadi, yuk kita maksimalkan puasa Ramadhan di tahun ini dengan sebenar-benarnya niat untuk mengharap pahala, ampunan, dan rahmat dari Allah, karena tidak ada yang menjamin usia kita akan sampai di Ramadhan tahun berikutnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top