Saya suka denger tuh bahasa-bahasa anak sekarang yang suka bilang begini “Jangan lebay dong.” Lebay bisa diartikan juga dengan berlebih-lebihan dalam sesuatu termasuk dalam soal makan dan minum.
Katakanlah kalau lagi ada makanan dan minuman lezat yang terhidang di meja makan, kita kadang suka lupa diri tuh, ngambil makanan dan minumannya banyak sampai perut kita rasanya kekenyangan.
Bukan nggak boleh kita makan atau minum, selama makanan dan minuman tersebut halal dan baik, silakan dinikmati, tetapi yang perlu dipahami adalah jangan berlebihan.
Karena dengan kebanyakan makan dan minum sampai membuat kita kekenyangan itu yang nggak boleh.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
“Wahai anak cucu, Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
Baca Juga: Zaitun dan Hadiah Minyak Penerangan untuk Palestina
Jangan Kebanyakan Makan dan Minum
Lalu makanan yang diperlukan tubuh itu yang seperti apa? Selain makanan yang halalan thayyiban (halal dan baik), makanan tersebut juga dapat menghilangkan lapar dan dahaga. Hukumnya dianjurkan oleh akal dan syariat karena dapat menjaga jiwa dan indera.
Islam juga mengajarkan untuk nggak melakukan puasa wishal (puasa bersambung) karena hal ini dapat melemahkan tubuh, mematikan jiwa, dan dapat membuat lemah dalam beribadah.
Padahal yang benar adalah dengan tubuh kita sehat dan kuat, kita akan semakin taat dalam beribadah.
Sedikit makan tetapi yang dimakan adalah mengandung manfaat, itu jauh lebih baik.
Dengan makan yang nggak berlebihan ini selain membuat badan kita menjadi lebih sehat, kita akan mampu menghafal lebih baik, nggak cepat ngantuk, dan segar jiwanya.
Penyakit Timbul Karena Makan Berlebihan
Namun sebaliknya, jika kita menuruti hawa nafsu dengan banyak makan dan minum akan membuat lambung kita penuh, rasa nggak nyaman pada perut (dispepsia), kegemukan (obesitas), serta mengganggu fungsi otak.
Orang bijak pernah berkata “Obat terbesar adalah mengatur pola makan.” Bahkan hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam
“… Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk mengakkan tulang punggungnya. Maka jika (harus makan lebih dari itu), maka sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk bernafas.” (HR. Tirmidzi)
Seorang Dokter sekaligus penulis buku “Alif Nafsaka bil Ghidza” yang bernama Dr. Ibrahim Fuhaim pernah menulis dalam bukunya bahwa makan adalah tugas alami yang harus dilakukan sebagai manusia dan kita harus menikmati tugas ini.
Fakta menunjukkan bahwa semakin kita menikmati makanan, maka pencernaan kita juga akan menjadi lebih mudah dan cepat. Yuk, mulai sekarang hindari apapun jenis makanan yang nggak bisa dicerna oleh lambung kita.
Salah satu pintu masuknya syaiton (setan) yang menyebabkan lemahnya iman kita adalah terlalu kenyang atau terlalu banyak makan.
Anda nggak bisa merasakan nikmatnya berlama-lama ketika berdialog dengan Allah saat shalat, berlama-lama dalam mengaji Al-Qur’an, atau berdoa dengan khusyuk sambil meneteskan air mata jika kondisi Anda sedang kekenyangan.