Kadangkala nih manusia ketika Allah berikan penyakit dalam dirinya katakanlah sakit lambung, jantung, atau ginjal, mereka langsung mengeluh dan menganggap dirinya sebagai orang yang paling menderita di dunia.
Padahal ada penyakit yang jauh lebih berbahaya dari sekedar penyakit fisik/jasmani. Penyakit apa itu? Jawabannya adalah penyakit hati.
Kalau saya tanya ke teman-teman semua, apa itu penyakit hati? Jawabannya pasti adalah penyakit non fisik yang ga tampak. Tetapi justru ada yang lebih penting dipahami dari penyakit hati.
Penyakit hati adalah racun/ toksin bagi panglimanya tubuh yaitu hati.
Nah, dari situ kebayang ga kalau racun-racun itu terus terpapar tanpa adanya pelindung ke hati kita? Bisa dipastikan sebagian besar “tentaranya” di tubuh kita ini yang berupa organ-organ tubuh akan bermasalah juga.
Kalau misalnya racun yang biasa kita lihat (racunnya secara fisik) biasanya itu kan ada level-level tuh ya seberapa mematikannya ketika masuk ke tubuh kita.
Baca Juga: Ada Antibiotik Alami dalam Semangkuk Kari, Sudah Tahu?
Bahayanya Penyakit Hati
Nah ini berlaku sama untuk racun hati. Racun hati itu sumbernya dari penyakit hati, katakanlah seperti dendam, sombong, hasad/iri. Racun hati yang paling mematikan ini adalah sombong dan hasad.
Luar biasa bahayanya bagi hati dan merugikan jasad kita juga.
Menurut penjelasan dari Rasulullah Shallallahu alaihi Wassallam, sombong adalah meremehkan orang lain dan juga ga menerima kebenaran.
Sedangkan hasad menurut Ibnu Taimiyah Rahimahullahu Ta’ala dalam Majmu’ Fatawa, hasad adalah sikap benci dan ga senang terhadap apa yang dilihatnya berupa baiknya keadaan orang yang ga disukainya.
Efeknya apa dari dua penyakit hati paling berbahaya itu? Efeknya bisa menyebabkan penyakit jasad yang lain seperti autoimun, kanker, bahkan penyakit jantung.
Nah, ulama-ulama jaman dulu punya konsep kedokteran, penyakit hati itu bisa memicu banjirnya darah empedu hitam atau darah hitam.
Darah empedu hitam ini mengakibatkan penyakit berat, kronis seperti penyempitan pembuluh darah, tumor dan kanker. Karena apa? Darah empedu hitam itu menyebabkan peradangan kronis dan bersifat asam.
Jadi kalau muka kita sering masam, itu berkaitan juga dengan keasaman tubuh karena banjirnya darah empedu hitam.
Makanya kan Allah pernah langsung negur Rasulullah Shallallahu alaihi Wassallam waktu sahabat yang difabel dicuekin karena sibuk ngobrol sama pembesar Quraisy. Seketika turunlah surat Abasa.
Allah Ta’ala berfirman, “Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling, karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum). (Q.S. Abasa; 1-2)
Penawar bagi Hati yang Sakit
Kalau kita sebagai hamba Allah dan sebagai umat Rasulullah udah tahu nih makna dari dua racun hati paling berbahaya itu, maka kita perlu obat penawar racunnya. Apa penawarnya? Dengan memperbanyak baca Al-Qur’an beserta terjemahnya.
Al-Qur’an dijanjikan Allah sebagai obat penyembuh di dalam hati orang yang beriman. Hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam Al-Qur’an yaitu:
“…Al-Qur’an ialah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Fushshilat: 44)
Ditambah lagi dengan rutinkan baca dzikir pagi petang, dzikir secara umum, dan perbanyak sedekah di waktu lapang dan di waktu sempit.
Sedekah itu ga perlu menunggu kita punya banyak uang dulu lho, sedekah walaupun sedikit asalkan rutin, itulah yang lebih disukai Allah.