Hati Selalu Gelisah? Coba Istirahatin dengan Cara Begini

Teman-teman, pernah nggak dihadapkan pada kondisi ngerasa hati nggak tenang? Bawannya selalu gelisah? Dihadapkan dengan kondisi gak bisa merasakan betapa besarnya nikmat Allah yang diberikan pada kita sebagai hamba-Nya?

Kalau pernah merasakan kayak gitu, waktunya sering apa gak? Kira-kira kenapa ya penyebabnya kita selalu gelisah? Saya mau bahas sedikit di sini.

Teman-teman, sadar atau gak sadar, semakin banyak hal yang tak penting untuk kita ketahui, semakin banyak hal yang tak bermanfaat untuk kita lakukan, untuk kita dengar, dan untuk kita rasakan, itu sangat berpengaruh pada kualitas hati kita.

Nah, bahayanya semakin tak berkualitasnya hati kita itu yang akan menjadi inidikator keimanan yang pernah disampaikan Rasulullah Shalllalahu alaihi Wassalam.

Baca Juga: Siapkah Kita Menghadapi Ujian Makanan Paling Dahsyat?

Fitrah Manusia Butuh Pertolongan Allah

Manusia itu udah fitrahnya butuh pertolongan Allah, manusia itu butuh pedoman lewat ajaran-ajaran agama Allah dalam hidupnya. Kedua hal ini jauh lebih kita butuhkan daripada sekadar makan dan minum saja.

Ketika seseorang dihadapkan oleh keadaan yang gak sesuai, apa yang ia harus lakukan?

Yang harus dia lakukan adalah sabar. Kalau di hati seseorang ga ditanamkan ajaran agama dan kedekatan pada Allah pasti gak akan bisa sabar.

Hati kita juga itu perlu sering-sering dikasih nasihat, perlu juga dikasih makanan. Apa makanan hati? Makanan hati itu berupa ilmu agama agar jika udah ada ilmu agama, kita bisa merasakan betapa besar rahmat yang Allah berikan pada kita sebagai hamba-Nya.

Kalau di hati seseorang itu ada penyakit, masalah kecil aja di hidupnya bisa langsung berburuk sangka sama Allah, padahal mungkin aja Allah memberikan sesuatu hal karena hal tersebut merupakan hal yang baik.

Terbaik menurut kita belum tentu terbaik menurut Allah, tapi terbaik menurut Allah udah pasti akan jadi yang terbaik untuk kita. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

“…Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu. Tetapi boleh jadi kamu menyenangi sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Istirahatnya raga adalah dengan berpuasa dan sedikit makan, istirahatnya lisan adalah dengan mengurangi berbicara, serta istirahatnya hati adalah dengan mengurangi dosa dan memperbanyak amalan kebaikan seperti shalat, zikir, tilawah, dan sedekah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top