Pernah denger ga ungkapan kayak gini, “Kalau kita berpikir positif dan berpikir yang baik-baik, maka nanti kita juga akan mendapatkan hal-hal baik.
Berpikir positif juga bagus untuk kesehatan.” Namun, nyatanya untuk selalu berpikiran positif banyak orang yang masih mengaku sulit untuk melakukannya.
Saya kasih contoh gini, di dalam kehidupan sehari-hari misalnya, kita ga akan pernah lepas dari yang namanya kondisi yang ga menyenangkan. Lalu kita pun meresponnya dengan marah dan emosi.
Dengan kondisi yang ga menyenangkan itu, pikiran negatif akan gampang masuk ke diri kita.
Meskipun pikiran kita dipenuhi oleh pikiran negatif, tapi saya sangat menganjurkan untuk teman-teman jangan pernah mengucapkannya dari mulut teman-teman sendiri. Kenapa alasannya?
Kata-kata yang diucapkan meskipun hanya sekadar gumaman pada diri sendiri itu akan didengar tubuh.
Dari hal tersebut, kita akan menerima pengaruh yang kuat dari kata-kata yang kita keluarkan tersebut melalui telinga.
Baca Juga: Tutup Buku Amal Tahunan, Kita Harus Apa?
Kata-kata Berpengaruh Kuat dalam Tubuh Kita
Kata-kata yang negatif akan menarik energi negatif dan kata-kata yang positif akan menarik hal-hal yang positif juga.
Ketika teman-teman dihadapkan pada situasi yang membuat teman-teman susah atau mungkin membuat kesal, maka keluarkan lah kata-kata yang optimis dan ceria.
Misalnya, ketika teman-teman ingin pergi ke suatu tempat dengan menggunakan mobil, di tengah jalan ternyata teman-teman harus menghadapi macet yang panjang.
Bagaimana perasannya? Tentu yang mendominasi adalah kesal dan marah.
Namun, jangan sekali-kali mengeluarkan kata-kata umpatan yang bernada negatif karena itu akan mempengaruhi sepanjang hari kita.
Ada perbedaan kekuatan yang besar antara yang dipikirkan di dalam hati dan yang dikeluarkan dari mulut sebagai perkataan.
Otak bereaksi kuat dengan sensitif pada kata-kata yang bisa didengarkan daripada yang hanya dipikirkan.
Hal itu karena tubuh kita bereaksi paling kuat pada rangsangan yang bisa ditangkap panca indera yang melihat, menyentuh, mendengar, merasakan, dan membaui.
Kata Negatif Memberikan Energi Negatif
Kata-kata yang didengar oleh telinga akan diproses oleh otak dan pada saat itu, kata-kata positif memberikan rangsangan positif pada otak, sedangkan kata-kata negatif memberikan rangsangan negatif pada otak juga.
Apa benar begitu, Dok? Nah, kalau teman-teman masih ga percaya nih coba buktikan dengan cara misalnya teman-teman pulang ke rumah dalam keadaan yang lelah luar biasa setelah seharian beraktivitas.
Kemudian, teman-teman berkata, “Walaupun capek nih setelah seharian bekerja. Alhamdulillah bisa melewati hari ini, InsyaAllah besok akan bekerja lebih baik lagi.”
Besok paginya, setelah malamnya teman-teman mengucapkan kata-kata positif seperti di atas, tubuh teman-teman akan jauh lebih segar.
Itu karena tubuh kita bisa pulih dengan lebih baik setelah kita mengucapkan kata-kata yang positif dan nantinya akan memberikan rangsangan positif pada otak.
Contohnya lagi, ketika teman-teman mengucapkan kepada keluarga atau kepada orang terkasih kata-kata seperti ini, “Kamu cantik” atau “Kamu baik” atau “Aku berterima kasih atas kebaikanmu.”
Orang terkasih yang menjadi lawan bicara kita tentu akan merasakan bahagia.
Itu sebabnya, kata-kata ini juga harus diucapkan pada diri sendiri. Bahkan dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam pernah bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari)