Waspada! Amal Puasa Hilang Karena Tetangga

Ada satu fenomena yang sering banget terjadi di kalangan perempuan nih, sampai ada ceritanya. Saat itu pernah ditanyakan langsung oleh sahabat ke Rasulullah Shallalahu alaihi Wassalam, mengenai ibadah perempuan. Ada perempuan yang rajin ibadahnya, banyak amalan sunnahnya. Satu lagi cuma mengerjakan amalan wajib. Eh, tapi malah yang ibadahnya sekedar amalan wajib aja yang justru bisa masuk surga. Terus gimana nasib yang pertama?

Sekarang ini kan banyak yang mengerjakan ibadah puasa sampai shalat malam tapi ternyata bocor, “Kira-kira bocor apa nya dok?” Bocor di sini diartikan bocor pahalanya karena ada lubang-lubang yang seharusnya ga ada di wadah pahala tersebut.

Misalnya sekarang ini sulit untuk tidak tahu urusan orang lain, karena semua akses sosial media ngeliatin segala aktivitas keadaan orang yang sebenarnya kita ga mau tau jadi tau. Terus jari jemari ini gatal yang seharusnya menjaga diri tapi malah ikut komentar dengan rada nyelekit.

Kadang kita temuin nih di kolom komentar sosial media yang seharusnya menjaga perasaan, tapi ini dilontarkan komentar gak difilter dulu. Ada juga yang suka banget gosip kalo kumpul sesama Ibu-Ibu. Punya grup Whatsapp, tapi masih suka japri temennya buat ngomongin orang yang ada di grup. Nah kalo ada yang begini harus waspada. Hati-hati tuh sama mulut dan jempol penggati mulut yang suka mengomentari yang gak penting, dan nyakitin perasan orang lain. Apalagi itu perasaan orang deket kira, kaya tetangga. Itu bisa ngelubangin pahala loh.

Saat di bulan Ramadhan ini jangan lah wadah pahala kita terlubangi oleh keburukan kita ke tetangga atau orang sekitar. Mulut dan jari-jemari kita ini harus diamankan. Sehingga apa yang udah kita lakukan dari pahala puasa kita, sholat terawih berjamaah, qiyamul-lail yang kita sempetin sebelum sahur, pahala sahur dan rentetan pahala lainnya itu hilang karena lubang pada wadah pahala yang terlubangi oleh keburukan lisan dan jari-jari kita.

Jangan sampe ikut tepancing ke dunia perjulidan netizen, berkomentar nyelekit sesuatu yang bukan urusan kita, karena ini bukan hal sepele. Justru ini buat wadah kebaikan kita bocor, kira-kira mau pahala kita hilang begitu saja? Tentunya ga kan?

Jika jari jemari udah aman tidak mudah menyakiti orang saat membalas chat grup Whatsapp, ga ngomentarin orang di sosial media, kemudian mulut kita ikut serta menjaga perasaan, tidak menyakiti tetangga dan tidak menyakiti orang sekitar kita, beruntunglah tanda iman hadir di kehidupan kita.

Ada sebuah hadits yang ngingetin kita bahwa tidak menyakiti tetangga itu adalah tanda kita beriman pada hari akhir. “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Di hadits lain ceritanya nih, suatu ketika Abu Yahya mendengar cerita dari Abu Hurairah, ada sekelompok sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, ada seorang perempuan ahli puasa dan ahli ibadah malam, tapi dia masih suka menyakiti tetangganya. Bagaimana pendapatmu?”

Rasul langsung menjawab, “Dia akan masuk neraka.” Mereka bertanya lagi, “Ada pula seorang perempuan yang hanya menunaikan shalat lima waktu, bersedekah dengan sepotong keju, dan tidak menyakiti tetangganya. Bagaimana pendapatmu?” Rasul menjawab, “Dia akan masuk surga.” (HR Al-Hakim)

Hadits tersebut kalo saya telusuri ada 3 inti makna yang mendalam dan luar biasa. Pertama tidak mengganggu tetangga adalah bisa menjadi salah satu sebab seseorang masuk surganya Allah, yang kedua berisi penekanan menunaikan hak tetangga merasakan kenyamanan di sekitar kita, sampai Rasulullah mengancam neraka bagi wanita yang suka menyakiti tetangganya meskipun dia selalu mengerjakan shalat sunnah dan puasa selain amalan yang wajib.

Inti makna hadits yang terakhir, ada kabar gembira nih buat kita semua terutama wanita, berupa surga bagi wanita yang tidak menyakiti siapa pun meskipun dia hanya mengerjakan sebatas amal wajib, tidak ditambah amal sunnah yang lainnya, itu semua karena kebaikan yang telah lakukan kepada tetangganya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top