Emang Ada Ya, Gula yang Baik?

Saya sering denger tuh kata-kata anak zaman sekarang yang bilang “bahagia itu sederhana.” Ya, betul banget bahagia itu sederhana, tapi pikiran kita yang membuatnya jadi nggak sederhana.

Contohnya begini, ketika Allah Subhanahu Wata’ala kasih hamba-Nya sebuah penyakit, maka hamba-Nya menganggap itu ujian dari Allah sehingga beban pikirannya bertambah tuh.

Padahal kalau kita mau bicara soal “bahagia itu sederhana” ketika kita sedang diberi sebuah penyakit, maka cukup dengan ikhlaskan, pasrahkan, dan serahkan semuanya pada Allah.

Insya Allah hati dan pikiran pun jadi adem rasanya. Pikiran yang sehat akan memunculkan hati yang sehat.

Hati yang sehat adalah hati yang selalu ingin dekat dengan Allah. Baik atau nggaknya kesehatan seseorang sebenarnya tergantung dari baik buruknya hati kita, lho!

Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam:

“Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging. Jika ia baik, baiklah seluruh tubuh ini. Jika ia buruk, buruklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (qalbu).” (HR. Bukhari)

Baca Juga: Pelajaran Ikhlas dari Daun Salam yang Tak Banyak Diketahui

Kebahagiaan Semu dari Gula

Ngomong-ngomong soal bahagia, biasanya kalau kita sedang dalam keadaan sedih kita nyari sesuatu yang manis-manis dengan beli minuman yang manis-manis, katakanlah kayak kopi manis atau teh manis yang udah di campur pemanis di dalam cup.

Saat ini kita gampang menjumpai banyaknya kedai-kedai yang menjual minuman manis.

Nah pernah nggak dari kita coba mencari tahu, berapa sih gula yang dicampurkan ke dalam gelas minuman kopi atau minuman teh tadi?

Kalau saya perhatikan, hampir seperempat bagian gula pasir yang dimasukkan. Nah dari situ, tubuh jadi kebanjiran gula yang lama-lama membuat hormon dopamine (hormone penghasil kebahagiaan) ini akan naik.

Makanya orang yang mengonsumsi gula pasir dan segala bentuk turunannya, setelah ia makan pasti akan minta lagi dan minta lagi, untuk apa?

Memberi sensasi kebahagiaan palsu di dalam dirinya. Jadi, meminum minuman yang ada gulanya bukan menjadikan kita bahagia beneran, melainkan itu semua adalah kebahagiaan palsu yang sifatnya sementara saja.

Katakanlah satu sendok makan gula pasir dengan satu sendok makan air tebu, kira-kira beda nggak kandungannya? Jelas berbeda.

Batasi Asupan Karbohidrat yang Masuk ke Tubuh

Karena kalau kita bicara tentang air tebu tadi, di dalam air tebu ada gula tapi bukan hanya gula karena di situ juga ada vitaminnya, ada mineralnya, ada enzimnya, dan ada berbagai macam nutrisi kompleks di dalamnya.

Tetapi ketika air tebu sudah dilakukan pengolahan apalagi sudah diputihkan, maka yang tersisa hanya karbohidratnya saja.

Lalu apakah boleh mengonsumsi air tebu setiap hari sebanyak satu gelas atau dua gelas? Batasi konsumsinya yang masuk, baiknya minumnya hanya sesekali saja.

Batasi asupan karbohidrat yang masuk ke tubuh kita. Lalu karbohidrat selain gula bisa didapat darimana saja? Bisa dari konsumsi buah, nasi, umbi-umbian, serealia seperti barley, atau tepung yang sehat seperti sagu, singkong dan tepung umbi garut.

Kalau gula sebagai pemanis, jenis apa yang sebaiknya bisa dikonsumsi tubuh? Ada gula singkong, gula aren, gula kelapa, karena gula jenis tersebut jauh lebih baik daripada melalui proses rafinasi.

Namun, akan jauh lebih baik lagi jika Anda tidak menggunakan pemanis, misalnya Anda mengonsumsi teh, ya teh tawar saja.

Anda minum kopi, ya minum kopi pahit saja. Supaya nggak pahit gimana? Bisa Anda tambahkan dengan kurma atau alternatifnya taburi sedikit garam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top